Senin, 09 November 2020

PUISI oleh Anak HIMA 4L Unsri (Hari Pahlawan 10 November)

GELOMBANG PERJUANGAN

                                       Cipt : Mutiara Hasana Putri

Dimana kaki berpijak
Disitu langkah yang tak terhenti
Jasa yang telah dilakukan akan tersimpan dalam memori
Perihal orang-orang yang berjasa dalam membangun negeri ini
Yaa mereka adalah para pahlawan ku
Suara derap langkah kaki mereka
Irama senandung mengiringi sanjuangan kepada para pahlawan
Pekat hitam bola mata mengisyaratkan ketulusan
Detak jantung menjadi saksi kegigihan mereka
Dengan tekad setinggi awan berada
mereka terus berjuang diatas goresan-goresan luka yang singgah dikulit yang mulai keriput itu
namun mereka tak peduli semangat bak kobaran api yang membarah terus mereka pertahankan
sejauh air mengalir sejauh itulah mereka bertahan
dengan segala kepedihan yang ditahan
seruan itu menjadi candu
wajah terukir senyum indah sambil berteriak MERDEKA!! MERDEKA!!
Aku hanya bisa menanti kabar bak diujung kerinduan
Kerinduan yang mendalam untuk para pejuang negeri ini
Beristirahatlah dengan tenang wahai para pejuang
Jasamu akan selalu dikenang dalam bumi pertiwi ini
Salam rindu untuk mereka nan jauh diujung sana


SERUAN PERJUANGAN

                                      Cipt : Masyitho NH 

Sepuing angan yang terus terlontarkan
Dengan dahinya  lusuh dan darah yang bercucuran
Sebenarnya dirinya letih dan muak
Karena terus saja di jadikan budak

Sorot pandang yang tajam untuk membela kemerdekaan
Pantang mundur untuk terus meneriakkann semboyan
Merdeka,merdeka dan harus merdeka
Kalaupun itu harus mengoyak darah duka

baju yang berlumuran darah namun ia terus bertatih
Engkaulah sebenar benarnya patriot pahlawan sejati
Tak lupa menengadah di sepanjang aliran air mata dalam dekapan
Tat kala semesta menyerukan hasil dari perjuangan


PEMUDA (PEJUANG MUDA)

                                      Cipt : Billy Juniarta

Tubuh tegap gagah berani
Berkulit sawo , menentang musuh-musuh
Menunjukkan jiwa kesatria yang membara
Tak membiarkan seorang pun mengalahkan mu

Meski namamu tak dikenal
Wajahmu tak familiar
Namun, tidak menyurutkan api perjuanganmu

Kalian,
para serdadu tak mau kalah
Membela kepentingan dan hak Negara
Sehingga,Menimbulkan suatu pertanyaan
Tentang siapa yang jadi pemenang ?

Derap langkah serdadu muda
Tak ragu , tak gentar melawan musuh
Maju bersama dengan bambu runcing
Menentang senjata besi penuh kesombongan
Bambu pun dilempar keseberang
Bercucuran darah diujung bambu
Sambil berteriak kata, MERDEKA !

Berhari-hari kau lakukan hal yang sama
Gemuruh ledakan kau hiraukan
Peluru bising kau acuhkan
Pada akhirnya,Kau tukarkan jiwa dan ragamu
Demi lahirnya sebuah Kebebasan.


DARAH JUANG”

                                      Cipt : Ulva Octaviani

Di depan itu
Jalan setapak kau susuri demi negeri
disemak-semak kau menyibak pulau ini harga mati 
lelah jadi gairah 
debar jadi kobar 
demi tanah tumpah darah yang telah merdeka
direnggut biadap belanda
Mereka tak rela 
tak sudi rakyat ditindas lagi 
dengan doa dan strategi pola pikir 
jaga mantan negeri tercinta
Jejak kau tak hilang dibumi
 walau raga mu terkubur dalam tanah.
Di waktu perang terjadi tumpah darah
 sampai mati jasamu sangat abadi 
bagi kami sampai saat ini 
riwayatmu terpartri ditanah ini


SAATNYA PEMUDA BERKARYA

                                   Cipt : Masyitho NH


Ada perang juga peran di Negri kita dulu
Melawan arus hanya dengan tombak dan bambu
Yang berusaha merebut haknya dari penjajah
Ini nyata bukan lah seruan antah berantah

Merintih akan tetapi terus bertatih
Melihat pribumi yang sedang tidak aman ini
Detak Jantung yang  terus tak beraturan
Tak gentar dan tak luntur semangat jiwa berkorban

Indonesia..
Itulah negri kebanggaan bagi jati diri kita
Dilatar belakangi para pahlawan yang gagah perkasa
Laksana nya mengharumkan bumi merah putih
yang bertahta

Ayolah Pemuda saat nya tajamkan mata
Lihatlah bumi pertiwi ini membutuhkan kita
Teriakkan semangat dan gebyarkan nilai-nilai pancasila
Jangan sampai para tikus berdasi terus meraja lela

Saatnya kita kobarkan di dada
Raihlah kepasan sayap garuda
Terus berkarya dan cetuskan pada mereka
Inilah kami para pemuda penerus pahlawan bangsa


Bulan Si Anjing Jal***

                                      Cipt : Aji

Sang bintang masih tenggelam dalam lautan kenangan
Merajut asa
Menanti seberkas cahaya
Sang bintang masih tersessat dalam galaksi
Menanti janji
Menjaga ketulusan hati
Sang bintang masih menikmati  tusukan-tusukan jarum yang amat perih
Harapan sampah
Sandiwara  tawa
Senyum pahit
Dari sang bulan yang tak akan pernah menyinarinya
Dari sang bulan yang kelam
Dari sang bulan penebar harapan
Dari sang bulan Si Anjing Jal***


~SELAMAT HARI PAHLAWAN NASIONAL~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar