Selasa, 17 November 2015

Puisi "Sukses" Oleh Bayun Ulan Dari Sekretaris Umum HIMA 4L UNSRI


Wahai wajah yang begitu indah,
Mengapa hari-hari mu tampak sedih?
Bukankah wajah indahmu itu adalah cerminan wajah kesuksesan
Wahai tangan yang begitu lincah,
Mengapa tak kau gerakkan jemari itu
Untuk menorehkan kesuksesanmu?
Wahai kaki yang begitu kuat,
Mengapa kau tetap berdiam diposisi yang sama?
Lalu menyaksikan mereka yang sibuk mencari kesuksesan.
Bukankah kaki ynag tangguh itu terlalu mudah untuk menggapai kesuksesan.
Wahai tubuh yang begitu dibanggakan,
Bukankah tidak sulit bagimu untuk mengerahkan tenagamu itu
Demi meraih kesuksesan.
Lantas mengapa? Mengapa kau berdiam dengan tenang menikmati kesusahan
yang semakin membunuh pikiranmu.
Wahai jiwa yang tenang,
Kini hidupku semakin tidak menentu,
Terkadang aku merasa bahagia namun bahagia yang mengecewakan.
Bukankah itu karena kata SUKSES yang belum ku miliki?
Lantas,bagaimana dapat ku dekati dia yang diimpikan oleh setiap insan itu

Kamis, 12 November 2015

Puisi ILMU oleh Bayun Ulandari

ILMU
Oleh : Bayun Ulandari(Sekretaris Umum HIMA 4L UNSRI)

Semua orang membutuhkannya,
Karena ia bagaikan udara yang memberi penghidupan
Disetiap orang yang memilikinya.
Setiap orang mencarinya,
Karena ia adalah kedamaian,
yang dapat membuat bahagia Setiap insan yang memiliknya.
Ia tidak berwujud besar ataupun kecil,
Hingga tak ada satupun yang dapat mengukurnya dengan benar
Karna ia tidak dapat dinilai dengan sebatas angka!

Ia laksana bintang yang nan indah,
Yang dengan sinarnya dapat memberi cahaya untuk dunia,
dan cahaya itulah yang dapat membuat dunia semakin berwarna.
Meski ia bagaikan bintang dengan sejuta keindahannya,
namun jangan nilai ia dari banyaknya jumlah,
Tapi maknailah ia dari cahayanya.
Karena memberi penilaian tidak mutlak harganya,
Karena ia tidak sebatas angka!

Meski kabut menghalangi penglihatanku,
Meski kabut mengganggu pernafasanku,
Meski kabut menghalangiku mencarinya,
Namun ia senantiasa hadir disetiap insan yang mencarinya,
Karna kabut yang tebal tidaklah dapat menghalanginya untuk memberikan secercah kebahagiaan bagi pencarinya.

Ia tak dapat diberi dengan uang,
Tak dapat dijual dengan sembarang,
Tak dapat ditukar dengan barang,
Karena ia bukan sebatas nominal, karna ia tidak sebatas angka!

Ia adalah cahaya,
Ia adalah penghidupan,
Ia adalah kedamaian,
Ia adalah apa yang kamu pikirkan,
Ia tak dapat diukur dengan angka atau dinilai dengan nominal,
Iya, itulah yang disebut ILMU…